Petunjuk Menonton Video

Bila video tersendat, tunggu hingga komputer selesai (100%) menstreaming (1 - 5 menit) kemudian tekan replay.

Senin, 18 Februari 2008

14. Rusia: Saintis Rusia Menemukan kebenaran Alquran dalam Sains Modern

Seorang saintis yang semula ateis, mendapati adanya keteraturan alam semesta, yang tidak mungkin terjadi secara kebetulan, telah membuatnya berubah menjadi seorang yang percaya adanya Tuhan. Dalam pengembaraan mencari Tuhan, ia mempelajari berbagai agama termasuk agama islam. Ketika mempelajari Al-quran, ia mendapati kesesuaian antara teori kejadian alam semesta (big bang, pengembangan alam semesta dsbya) sesuai dan cocok dengan penjelasan Al-quran 14 abad yang lalu. Dia kemudian menyatakan masuk islam secara terbuka melalui siaran langsung TV di sebuah negara Timur tengah.


13. German: Suami istri dokter masuk islam

Suami istri intelektual (dokter) masuk islam.




RTL-Aktuell: 4000 Deutsche konvertieren zum ISLAM jedes jahr
TV Report: 4000 Germans convert to islam every year..
Ever more Germans convert to the Islam; The number of those new converts since 2004 has been doubled several times .. (now 4000 per year)
These are not only women who marry muslim men, but Germans who convert to the religion of Islam by rational Conviction ..
All of this despite or straight because of the negative press. People now look waked up for the truth themselves..

Dr. Kai Lühr is one of those 4000 Germans who find the Truth each year.

He converted to Islam because he found the Truth of the Religion and the Meaning of the Life in islam. And after he read the holy Quran, he became sure that must be the word of God.

Minggu, 17 Februari 2008

12. Voice Of A merica :Warga AS keturunan Spanyol (Hispanic) beralih ke islam

By Steve Mort
Orlando, Florida
09 February 2007

The number of Hispanic Americans converting to Islam is growing rapidly -- particularly in New York, California, Texas and Florida, which have the greatest concentration of Hispanic residents. Muslim leaders say interest in Islam has increased in the past few years, and they also note that Muslims and Hispanics, many of whom are immigrants, share a number of common concerns. Steve Mort reports from a mosque in Florida that has seen a steady increase in Latino worshippers.

The al-Rahman mosque in Orlando opened in 1975 and is the oldest Muslim place of worship in the city.

But over the years its membership has changed, and now increasing numbers of Hispanics, like Jesus Marti, are joining the congregation. "It's the right way to be worshipping God, and I love the Islamic religion. It really has given me a lot of knowledge, and I have learned so many things from Islam."
esus, a Puerto Rican living in Florida, converted to Islam only a year ago. He is one of tens of thousands of Hispanic Muslims in the United States: estimates range from around 70,000 to 200,000.

He says that while he has faced criticism for converting to Islam, he has found broad acceptance as a Muslim in America. "Islam is not a country. Islam is a religion. Islam is definitely a way of life, for discipline where you follow and you try to enhance yourself to get the most positive things out of yourself for the benefit of your own self and for the benefit of your own family and the society as a whole."

Muslim leaders say Jesus Marti and other Hispanics choose Islam for a variety of reasons. They say Muslims and Hispanics face common issues and concerns, like finding their way in a new, unfamiliar country. The media focus on Islam since September 11th has also been factor.
Imam Muhammad Musri is president of the Islamic Society of Central Florida. The society has about 40,000 members. Iman Musri says Latinos and Muslims find they have a lot in common. "There are so many common denominators between immigrant Muslims and immigrant Hispanics who see the issues common to both of them -- immigration issues, as it is a big discussion in the United States, and there are other issues of trying to find a job, keep a job, buy a home -- all the same struggles two groups of people happen to be going through creates this bond between them".

Hundreds of worshippers attend Imam Musri's mosque, and there is an increasing demand for religious literature in Spanish.

He points to Spain's historical ties with Islam. And that many Hispanics find Muslim culture and values similar to their own.

Iman Musri says, "Many who come from Central and South America come with conservative values and, as well, Muslims come with conservative values. And here in the States they find that those values are put in question or are being challenged. So it is common to see Hispanics and Muslims working on similar projects in terms of family and education and reforms to protect their values, their conservative values they have."

For Jesus Marti and his fellow Hispanic worshippers, the decision to convert to Islam is personal, but also part of a broader trend.

He hopes greater diversity among America's Muslims will help strengthen understanding of Islam within the wider U.S. population.

11. Rachel (Latifah) Ford : Mahaiswi inggris masuk islam

Rachel (Latifah) Ford, seorang mahasiswi inggris memutuskan masuk islam. Orantuanya terkejut namun akhirnya dapat memahami dan hubungan keluarga mereka tetap harmonis.

10. Wanita Mexico (Yuly Martinez) masuk islam

Yuli Martinez, wanita Mexico dibesarkan dari keluarga Katolik Ortodoks masuk islam bulan Desember 2000, setelah mempelajari islam selama 3 tahun.Islam telah membuka mata dan hati saya.

9. TV Mexico: Ribuan Hispanik Masuk Islam, Gereja Katolik Kosong

Ribuan Hispanik (Amerika keturunan Spanyol) yang semula beragama Kristen Katholik berbondong-bondong masuk islam. Gereja menjadi kosong.

8. German : Shahadat remaja dan pemuda German .

7. German : Piere Vogel (Abu hamsah) mengislamkan gadis dan pemuda jerman

Mualaf Jerman Piere Vogel (Abu Hamsah)mendakwahkan islam dan mengislamkan gadis Jerman.



Januari 2008


Pebruari 2008

6. Spanyol : Serombonganwarga Spanyol bersahadat.

Serombongan warga asli Spanyol menyatakan masuk islam (mengharukan)



Shahadat di Spanyol, Juni 2007

5. Pastor Vatican masuk islam

Idris Tawfiq, Mantan Pastor yang Memilih Islam
Pastor Vatikan (usia 40-an) masuk islam.Islam dalam pandangannya semula berdasarkan berita-berita yang dia baca di Eraopah sangat buruk. Namun setelah mengunjungi Cairo, Mesir dia melihat islam bertolak belakang dari yang ketahui. Islam agama perdamaian, bukan teroris.




''Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).'' (QS Yunus: 25)

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan hidayah (jalan kebaikan) kepada siapa saja yang dikehendakinya untuk memilih Islam. Tak peduli siapa pun. Baik dia budak, majikan, pejabat, bahkan tokoh agama non-Islam sekalipun.

Ayat tersebut, layak disematkan pada Idris Tawfiq, seorang pastor di Inggris yang akhirnya menerima Islam. Ia menjadi mualaf setelah mempelajari Islam dan melihat sikap kelemahlembutan serta kesederhanaan pemeluknya.

Sebelumnya, Idris Tawfiq adalah seorang pastor gereja Katholik Roma di Inggris. Mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, potong tangan, diskriminatif terhadap perempuan, dan lain sebagainya.

Namun, pandangan itu mulai berubah, ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di negeri Piramida itu, Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah dan serta keramahan sikap mereka.

Ia melihat, sikap umat Islam ternyata sangat jauh bertolak belakang dengan pandangan yang ia dapatkan selama ini di negerinya. Menurutnya, Islam justru sangat lembut, toleran, sederhanan, ramah, dan memiliki sifat keteladanan yang bisa dijadikan contoh bagi agama lainnya.

Di Mesir inilah, Tawfiq merasa mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya. Awalnya hanya sebagai pengisi liburan, menyaksikan Pirmadia, unta, pasir, dan pohon palem. Namun, hal itu malah membawanya pada Islam dan membuat perubahan besar dalam hidupnya.

''Awalnya mau berlibur. Saya mengambil penerbangan carter ke Hurghada. Dari Eropa saya mengunjungi beberapa pantai. Lalu, saya naik bis pertama ke Kairo, dan saya menghabiskan waktu yang paling indah dalam hidup saya.''

''Ini adalah kali pertama saya pengenalan ke umat Islam dan Islam. Saya melihat bagaimana Mesir yang lemah lembut seperti itu, orang-orang manis, tapi juga sangat kuat,'' terangnya.

''Saya menyaksikan mereka tenang, lembut, dan tertib dalam beribadah. Begitu ada suara panggilan shalat (azan--Red), mereka yang sebagian pedagang, segera berkemas dan menuju Masjid. Indah sekali saya melihatnya,'' terangnya.

Dari sinilah, pandangan Tawfiq berubah tentang Islam. ''Waktu itu, seperti warga Inggris lainnya, pengetahuan saya tentang Islam tak lebih seperti yang saya lihat di TV, memberikan teror dan melakukan pengeboman. Ternyata, itu bukanlah ajaran Islam. Hanya oknumnya yang salah dalam memahami Islam,'' tegasnya.

Ia pun mempelajari Alquran. Pelajaran yang didapatkannya adalah keterangan dalam Alquran yang menyatakan: ' Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang beriman adalah orang Yahudi dan Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang beriman adalah orang yang berkata, ''Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.'' Yang demikian itu disebabkan di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena seungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.'' (Al-Maidah ayat 82).

Ayat ini membuatnya berpikir keras. Baginya, Islam sangat baik, toleran. Justru, pihak lain yang memusuhinya. Inilah yang menjadi awal keislaman mantan pastor Inggris dan akhirnya menerima Islam.

Sepulang dari Mesir, Tawfiq masih menjadi penganut agama Katholik. Bahkan, ketika dia aktif mengajarkan pelajaran agama kepada para siswa di sebuah sekolah umum di Inggris, ia diminta mengajarkan pendidikan Studi agama.

''Saya mengajar tentang agama Kristen, Islam, Yudaisme, Buddha dan lain-lain. Jadi, setiap hari saya harus membaca tentang agama Islam untuk bisa saya ajarkan pada para siswa. Dan, di sana banyak terdapat siswa Muslim keturunan Arab. Mereka memberikan contoh pesahabatan yang baik, bersikap santun dengan teman lainnya. Dari sini, saya makin intens berhubungan dengan siswa Muslim,'' ujarnya.

Dan selama bulan Ramadhan, kata dia, dia menyaksikan umat Islam, termasuk para siswanya, berpuasa serta melaksanakan shalat tarawih bersama-sama. ''Hal itu saya saksikan hampir sebulan penuh. Dan, lama kelamaan saya belajar dengan mereka, kendati waktu itu saya belum menjadi Muslim,'' papar Tawfiq.

Dari sini kemudian Tawfiq mempelajari Alquran. Ia membaca ayat-ayat Alquran dari terjemahannya. Dan ketika membaca ayat 83 surah Al-Maidah, ia pun tertegun.

''Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Alquran).'' (Al-Maidah ayat 83).

Secara tiba-tiba, kata Tawfiq, ia pun merasakan apa yang disampaikan Alquran. Ia menangis. Namun, hal itu ia sembunyikan dari pandangan para siswanya. Ia merasa ada sesuatu di balik ayat tersebut.

Dari sini, Tawfiq makin intensif mempelajari Islam. Bahkan, ketika terjadi peristiwa 11 September 2001, dengan dibomnya dua menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat, dan ketika banyak orang menyematkan pelakunya kalangan Islam. Ia menjadi heran. Kendati masih memeluk Kristen Katholik, ia yakin, Islam tidak seperti itu.

''Awalnya saya sempat takut juga. Saya khawatir peristiwa serupa terulang di Inggris. Apalagi, orang barat telah mencap pelakunya adalah orang Islam. Mereka pun mengecamnya dengan sebutan teroris,'' kata Tawfiq.

Namun, Tawfiq yakin, Islam tidak seperti yang dituduhkan. Apalagi, pengalamannya sewaktu di Mesir, Islam sangat baik, dan penuh dengan toleransi. Ia pun bertanya-tanya. ''Mengapa Islam? Mengapa kita menyalahkan Islam sebagai agama teroris. Bagaimana bila kejadian itu dilakukan oleh orang Kristen? Apakah kemudian Kristen akan dicap sebagai pihak teroris pula?'' Karena itu, ia menilai hal tersebut hanyalah dilakukan oknum tertentu, bukan ajaran Islam.

Masuk Islam
Dari situ, ia pun mencari jawabannya. Ia berkunjung ke Masjid terbesar di London. Di sana berbicara dengan Yusuf Islam tentang Islam. Ia pun kemudian memberanikan diri bertanya pada Yusuf Islam. ''Apa yang akan kamu lakukan bila menjadi Muslim?''

Yusuf Islam menjawab. ''Seorang Muslim harus percaya pada satu Tuhan, shalat lima kali sehari, dan berpuasa selama bulan Ramadhan,'' ujar Yusuf.

Tawfiq berkata, ''Semua itu sudah pernah saya lakukan.''
Yusuf berkata, ''Lalu apa yang Anda tunggu?''
Saya katakan, ''Saya masih seorang pemeluk Kristiani.''

Pembicaraan terputus ketika akan dilaksanakan Shalat Zhuhur. Para jamaah bersiap-siap melaksanakan shalat. Dan, saat shalat mulai dilaksanakan, saya mundur ke belakang, dan menunggu hingga selesai shalat.

Namun, di situlah ia mendengar sebuah suara yang mempertanyakan sikapnya. ''Saya lalu berteriak, kendati dalam hati. ''Siapa yang mencoba bermain-main dengan saya.''

Namun, suara itu tak saya temukan. Namun, suara itu mengajak saya untuk berislam. Akhirnya, setelah shalat selesai dilaksanakan, Tawfiq segera mendatangi Yusuf Islam. Dan, ia menyatakan ingin masuk Islam di hadapan umum. Ia meminta Yusuf Islam mengajarkan cara mengucap dua kalimat syahadat.

''Ayshadu an Laa Ilaha Illallah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.'' Saya bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah.

Jamaah pun menyambut dengan gembira. Ia kembali meneteskan air mata, bukan sedih, tapi bahagia.

Ia mantap memilih agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini. Dan, ia tidak menyesali telah menjadi pengikutnya. Berbagai gelar dan penghargaan yang diterimanya dari gereja, ia tanggalkan.

Seperti diketahui, Idris Tawfiq memperoleh gelar kesarjanaan dari University of Manchester dalam bidang sastra, dan gelar uskup dari University of Saint Thomas Aquinas di Roma. Dengan gelar tersebut, ia mengajarkan pandangan Katholik pada jemaatnya. Namun, akhirnya ia beralih mengajarkan Islam kepada masyarakatnya. Selama bertahun-tahun, Tawfiq mengepalai pusat Studi keagamaan di berbagai sekolah di Inggris dan Wales, sebelum dia masuk agama Islam.

''Dulu saya senang menjadi imam (pastor--Red) untuk membantu masyarakat selama beberapa tahun lalu. Namun, saya merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dan kurang tepat. Saya beruntung, Allah SWT memberikan hidayah pada saya, sehingga saya semakin mantap dalam memilih Islam. Saya tidak menyesal meninggalkan tugas saya di gereja. Saya percaya, kejadian (Islamnya--Red) ini, lebih baik dibandingkan masa lalu saya,'' terangnya. sya/osa/berbagai sumber


Berdakwah Lewat Lisan dan Tulisan

Ketika ditanyakan pada Idris Tawfiq tentang perbedaan besar antara Kristen Katholik dan Islam, ia berkata: ''Dasar dari agama Islam adalah Allah. Semua perkara disaksikan Allah, tak ada yang luput dari perhatian-Nya. Ini berbeda dengan yang saya dapatkan dari agama sebelumnya. Islam merupakan agama yang komprehensif.''

Ia menambahkan, Islam mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah setiap saat. Tak terbatas hanya pada hari Minggu. Selain itu, kata dia, Islam mengajarkan umatnya cara menyapa orang lain dengan lembut, bersikap ramah, mengajarkan adab makan dan minum, memasuki kamar orang lain, cara bersilaturahim yang baik. ''Tak hanya itu, semua persoalan dibahas dan diajarkan oleh Islam,'' terangnya.

Penceramah dan penulis
Caranya bertutur kata, sikapnya yang sopan dan santun banyak disukai masyarakat. Gaya berbicaranya yang baik sangat sederhana dan lemah lembut, menyentuh hati, serta menyebabkan orang untuk berpikir. Ia pun kini giat berceramah dan menulis buku tentang keislaman.

Ia memberikan ceramah ke berbagai tempat dengan satu tujuan, menyebarkan dakwah Islam. Idris Tawfiq mengatakan, dia bukan sarjana. Namun, ia memiliki cara menjelaskan tentang Islam dalam hal-hal yang sangat sederhana. Dia memiliki banyak pengalaman dalam berceramah dan mengenali karakter masyarakat.

Ia juga banyak memberikan bimbingan dan pelatihan menulis serta berpidato bagi siswa maupun orang dewasa. Kesempatan ini digunakannya untuk mengajarkan pada orang lain. Termasuk, menjelaskan Islam pada dunia Barat yang banyak menganut agama non-Muslim.

Idris juga dikenal sebagai penulis. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar, majalah, jurnal, dan website di Inggris Raya. Ia juga menjadi kontributor regional dan Konsultan untuk website www.islamonline.net dan ww.readingislam.com.

Dia menulis artikel mingguan di Mesir Mail, koran tertua Mesir berbahasa Inggris, dan Sawt Al-Azhar, surat kabar Al-Azhar University. Dia adalah pengarang sejumlah buku. Antara lain, Dari surga yang penuh kenikmatan: sederhana, pengenalan Islam; Berbicara ke Pemuda Muslim; Berbicara ke Mualaf. Selain itu, ia juga menjadi juru bicara umat Islam di Barat. Ia juga banyak berceramah melalui radio dan televisi. osa/sya/berbagai sumber.
(Republika - Senin, 27 Juli 2009)

4. TV3 German : Dokter menemukan kebenaran Al-quran.

TV3 Jerman : Dokter Jerman masuk islam.

3. Texax AS: Prof.Fidelma O'Leary dari Katolik ke Islam

Seorang wanita cantik asli Texas AS berprofesi sebagai Professor Neurosains di Universitas Texas AS menemukan kedamaina dalam islam. Ia yang semula beragama katolik pindah ke islam.

Proffessor Fidelma - Bagian.1



Proffessor Fidelma - Bagian.2



Proffesor Fidelma - Bagian.3

Sabtu, 16 Februari 2008

2. NBC Los Angeles : Setiap tahun 20,000 orang Amerika Masuk Islam

NBC Los Angeles; Setiap tahun ditaksir 20 ribu orang Amerika beralih agama ke islam. Salah satu di antaranya adalah Angela Collins, ia masuk islam 2 bulan setelah terjadi serangan 11 Sept 2000.

1. CNN New York siarkan prosesi warga Amerika masuk islam

Televisi Internasional CNN New York siarkan prosesi masuk islam seorang gadis warga Amerika bernama Alisson.

Albaqarah

[2:208]Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
[2:256] Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ali-Imran

[3:20] Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
[3:85] Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.

Yahoo Search